PELANGGARAN
E-COMMERCE di ALIBABA.COM
MAYA
NURSAKINAH
16214507
JURUSAN/PROGRAM
STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS
EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi merupakan sebuah fenomena dimana
negara-negara di dunia secara langsung maupun tidak langsung mengharapkan
terjadinya sebuah interaksi antara masyarakat yang jauh lebih efektif dan
efisien dibandingkan dengan saat-saat sebelumnya. Perkembangan teknologi
informasi telah menciptakan banyak terobosan baru di segala bidang. Salah satu
bagian yang diberikan di antaranya melalui online marketing, guna memperoleh
pelanggan dan meningkatkan pelayanan pada pelanggan yang telah ada (existing
customer).
Electronic Commerce (Perniagaan
Elektronik) sebagai bagian dari Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan
menggunakan electronic transmission), oleh para ahli dan pelaku bisnis dicoba
dirumuskan definisinya. Secara umum, E-Commerce dapat didefinisikan sebagai
segala bentuk transaksi perdagangan/perniagaan barang atau jasa (trade of goods
and service) dengan menggunakan media elektronik. Jelas, selain dari yang telah
disebutkan di atas bahwa kegiatan perniagaan tersebut merupakan bagian dari kegiatan
bisnis.
Alibaba.com merupakan sebuah layanan
e-commerce yang berpusat di negara China dengan customer yang berasal dari 200
negara dan wilayah dari seluruh dunia dan berfokus pada B2B e-commerce untuk
menghubungkan berbagai jenis usaha kecil dan menengah. Sehingga, usaha mereka
dapat berkembang hingga dapat dilirik hingga ke luar China.
Kemajuan teknologi komputer,
teknologi informasi, dan teknologi komunikasi menimbulkan suatu tindak pidana
baru yang memiliki karakteristik yang berbeda dengan tindak pidana
konvensional. Penyalahgunaan komputer sebagai salah satu dampak dari ketiga
perkembangan tersebut tidak terlepas dari sifatnya yang khas sehingga membawa
persoalan baru yang agak rumit untuk dipecahkan, berkenaan dengan masalah.
Kejahatan komputer berhubungan dengan kode etik profesi karena masih dalam konteks
profesi yaitu dalam hal ini di bidang IT. Yang kemudian meningkat menjadi
tindak kejahatan di dunia maya atau dikenal sebagai cybercrime. Hal ini jelas
juga mengganggu jalannya dunia bisnis di cyberspace dimana banyak pengguna yang
sangat dirugikan.
Berdasarkan uraian diatas maka
penulisan ini bermaksud untuk membahas tentang “PELANGGARAN E-COMMERCE di
ALIBABA.COM”
1.2 Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah sebagai berikut:
- Apa saja alat e-bussiness di alibaba.com?
- Bagaimana bentuk pelanggaran e-bussiness di alibaba.com?
- Bagaimana hubungan potensi pelanggaran pada bisnis e-commerce?
- Bagaimana keunggulan bersaing alibaba.com secara berkelanjutan?
1.3 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui alat e-bussiness di alibaba.com
- Untuk mengetahui bentuk pelanggaran e-bussiness di alibaba.com
- Untuk mengetahui hubungan potensi pelanggaran pada bisnis e-commerce
- Untuk mengetahui keunggulan bersaing alibaba.com secara berkelanjutan
BAB II
TELAAH PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka
2.1.1 Pengertian E-business
E-bussiness adalah penggunaan
teknologi informasi untuk memudahkan proses bisnis, melakukan e-commerce dan menyediakan
kerjasama untuk mendukung komunikasi perusahaan. Pengertian lain e-bussiness
adalah penggunaan teknologi internet untuk meningkatkan dan mengubah bentuk proses
bisnis utama. Mayoritas perusahaan sudah banyak berkembang dari praktik bisnis
tradisional ke e-bussiness. Definisi e-bussiness menurut Steven Alter (2002)
dalam Sutabri (2012) adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan, bahan baku, manufaktur,
penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan
teknologi komunikasi, computer, dan data yang terkomputerisasi.
Manfaat E-bussiness
Menurut Sutabri (2012) dalam
mengimplementasikan konsep e-bussiness, terlihat jelas meraih keunggulan
kompetitif jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal
tersebut dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
1. Pada level operasional, yang
terjadi dalam e-bussiness adalah restrukturasi dan redistribusi dari bit-bit
digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk
meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses.
2.
Berbeda
dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam
sehari, didalam e-bussiness (internet), perusahaan harus mampu melayani
pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24
jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah competitor akan mudah menyaingi
perusahaan terkait.
3.
Pelanggan
dapat berinteraksi dengan perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga
sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang
sangat murah (rendahnya switching cost).
4.
Fenomena
jejaring (internet working) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan
berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara
kompetitif, sehingga control kualitas, harga, dan kecepatan sebuah produk atau
jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor yang tidak berada di dalam
control perusahaan.
2.1.2 Pengertian E-Commerce
Aplikasi dari e-commerce yang
pertama kali dikembangkan adalah Elektronik Funds Transfer (EFT) pada awal
tahun 1970. Penggunaan aplikasi tersebut dibatasi hanya pada
perusahaanperusahaan besar dan lembaga keuangan. Aplikasi selanjutnya yang
berkembang adalah Electronic Data Interchange (EDI), yaitu sebuah aplikasi
transfer dokumen seperti invoice dan purchase order secara elektronik. Pengguna
dari aplikasi EDI lebih banyak dibandingkan EFT, yakni meliputi manufaktur,
retailer, dan service provider. Perkembangan e-commerce semakin meluas sejak
tahun 1990-an.
E-commerce merupakan satu set
dinamis teknologi, aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan,
konsumen, dan komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan
barang, pelayanan dan informasi yang dilakukan secara elektronik. M. Suyanto
(2003)
Kalakota dan Whinston (1997)
mendefinisikan e-commerce dari beberapa perspektif berikut:
1. Dari perspektif komunitas,
e-commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan, atau pembayaran
melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
2.
Dari
perspektif proses bisnis, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
3.
Dari
perspektif layanan, e-commerce merupakan satu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen, dan manajemen dalam memangkas service cost ketika
meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
4. Dari perspektif on line,
e-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli produkdan informasi di internet
dan jasa on line lainnya
Model E-commerce
1. Business-to-Business (B2B): Badan
usaha jenis ini menggunakan Internet untuk menghasilkan pendapatannya dengan
bertransaksi dengan badan usaha lain.
2.
Business-to-Customer
(B2C): Badan usaha jenis ini biasanya berbentuk retailer atau pengecer di mana
badan usaha menghasilkan pendapatannya dengan menjual langsung ke konsumen.
Contoh badan usaha jenis ini adalah Amazon.com.
3.
Business-to-Government
(B2G): Badan usaha jenis ini menggunakan Internet untuk menghasilkan
pendapatannya dan pelanggan utamanya adalah pemerintah.
4.
Customer-to-Customer
(C2C): Badan usaha jenis ini memfasilitasi perdagangan langsung antara konsumen
dengan konsumen lainnya. Contoh badan usaha jenis ini adalah Ebay.com,
classified2000.com.
5.
Goverment-to-Customer
(G2C): Badan usaha yang membangun fasilitas satu pintu yang mudah ditemui dan
mudah digunakan untuk semua layanan pemerintahan kepada warga negara, contoh
pelayanan pembuatan KTP, Pendidikan, dll.
5.
BAB
III
PEMBAHASAN
Alat E-business di Alibaba.com
E-business merupakan kegiatan bisnis
yang dilakukan secara otomstis dengan memanfaatkan teknologi elektronik seperti
computer dan internet. E-business merupakan konsep dimana perusahaan, yang
biasanya sebagai produsen atau distributor menawarkan produk mereka ke
perusahaan lain via marketplace. Perusahaan yang tertarik dapat langsung kontak
dan transaksi dengan perusahaan penjual . Dalam e-business tentu ada alat untuk dapat mengakses data tersebut.
Adapun alat yang digunakan pada e-bussines Alibaba.com antara lain adalah :
Ø
Teknologi
informasi dan komunikasi
Ø
Komputer,
data yang telah terkomputerisasi
Ø
Jaringan
internet
Bentuk Pelanggaran E-business di
Alibaba.com
Pada tahun 2015 telah beredar kabar
bahwa Alibaba.com melakukan pelanggaran dalam UU bisnis. Pelanggaran yang
dilakukan Alibaba.com yaitu mengizinkan penjualan-penjualan barang palsu dan
partisipasi pedagang-pedagang tak berlisensi. Hal ini tentu membuat pihak
Alibaba.com mendapat teguran keras dari pemerintah China, mengingat posisi
Alibaba.com sebagai raksasa online yang diyakini mengontrol setengah dari semua
transaksi bisnis ke konsumen. Laporan pelanggaran tersebut dikeluarkan oleh
State Administration of Industry and Commerce (SAIC), yang mengatakan
Alibaba.com telah lama melakukan pelanggaran undang-undang bisnis online.
Selain melibatkan para pedagang tidak berlisensi dan produk-produk palsu,
Alibaba.com juga dituduh telah membiarkan adanya iklan-iklan yang menyesatkan. Pada
hari yang sama Alibaba.com mengkonfirmasi bahwa badan pemerintah China telah
salah karena menuduhnya melakukan kekeliruan prosedur.
Hubungan Potensi Pelanggaran pada
Bisnis E-commerce
Bisnis E-commerce dewasa ini
semakin berkembang. Tidak hanya pada bisnis local atau rumahan, bahkan
perusahaan besarpun ikut mengembangkan bisnisnya melalui internet. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih dan juga semua informasi bahkan dapat diakses
dengan mudah dengan adanya internet. Namun hal itu tidak dapat menyurutkan
adanya hal negative dalam penggunaan internet, khususnya dalam hal bisnis. Hal
negative yang dimaksud adanya kejahatan di dunia maya (cyber crime). Salah satu
kejahatan yang sering dijumpai dalam hal bisnis online adalah penipuan. Banyak
konsumen yang telah tertipu dengan bisnis online (e-commerce), meskipun tidak
semua bisnis online negative. Penipuan yang sering terjadi biasanya dalam hal
produk ataupun transaksi. Adapun hal yang menyebabkan adanya tindakan demikian
adalah akses yang mudah dan kurangnya kewaspadaan pada penjual online tsb. Untuk
itu beberapa jenis e-commerce salah satunya Alibaba.com menyediakan layanan
pembayaran seperti Alipay yang tentunya membuat konsumen atau user merasa aman
akan transaksi yang dilakukan.
Keunggulan Bersaing Alibaba.com
Secara Berkelanjutan
Seperti yang diketahui Alibaba.com
merupakan perusahaan besar. Jack Ma selaku pendiri Alibaba.com mengamati
pesaingnya, yaitu eBay. Ada beberapa keunggulan yang membuat alibaba dapat
tumbuh seperti sekarang ini, dan menjadi raksasa e-commerce di China, yaitu:
- Desain Marketplace
Taobao
berusaha untuk membedakan dirinya dari eBay dengan berbagai cara. Ma ingin
supaya Taobao memiliki budaya lokal yang kuat yang mencerminkan pemahaman yang
mendalam mengenai konsumen China, juga memiliki attitude yang informal.
Perbedaan kultural antara Taobao dan eBay, menunjukkan perbedaan dalam desain
dari dua website : “konsumen Cina suka
desain web yang “busy” (penuh) dengan warna yang kuat. Sedangkan orang-orang
western lebih memilih situs dengan design simple seperti Google, tapi user dari
China ingin situs mereka memiliki banyak noise, banyak link”.
Taobao
melakukan hal yang benar dalam hal navigasi, desain Taobao lebih usable untuk
mata orang China dan mencerminkan bagaimana pembeli China berpikir, termasuk
beberapa detail kecil, listing Taobao diorgansasi menjadi beberapa kategori
seperti tab navigasi pria dan wanita, sedangkan eBay stuck pada “global
platform” nya yang mengelompokkan user menjadi “buyers” dan “sellers”.
- Trust
Untuk
menarik pembeli dan penjual, perusahaan perlu menemukan cara untuk meningkatkan
kepercayaan antara vendor dan pelanggan. Taobao mengembangkan sejumlah
mekanisme untuk membantu menciptakan kepercayaan antara penjual dan pembeli:
-
Penjual
di Taobao harus melakukan pendaftaran menggunakan kartu identitas nasional
mereka dan informasi rekening bank.
-
Seperti
di eBay, Taobao memungkinkan pembeli dan penjual untuk memberikan feedback satu
sama lain. Taobao membedakan antara reputasi seseorang sebagai penjual dan
pembeli. (EBay menyediakan hanya satu skor untuk setiap pengguna.).
-
Pada
tahun 2004, perusahaan memperkenalkan Alipay (支付 宝, “pembayaran harta karun”),
layanan escrow yang dirancang untuk menghilangkan risiko settlement antara
kedua pihak. Menggunakan Alipay, pembeli dapat membayar melalui akun Alipay, Alipay
memberitahu penjual ketika menerima dana, dan penjual kemudian dikirim barang.
Ketika pembeli memberitahu Alipay bahwa barang telah tiba, alipay akan
memerintahkan bank untuk melepaskan dana ke penjual.
- Biaya
Tidak seperti para pesaing dari AS,
Taobao tidak membebankan biaya listing atau biaya transaksi. Erisman
menjelaskan: “E-commerce baru di Cina. Orang-orang waspada terhadap penipuan.
Konsumen Cina tidak akrab dengan pasar online, dan pedagang enggan untuk
berjualan secara online tanpa insentif yang signifikan. Mereka ingin pasar yang
gratis sehingga mereka bisa test the water.”
Dalam beberapa kesempatan, Jack Ma
menekankan bahwa mereka (Taobao) harus “suffer” untuk mendidik market internet
China. Dalam suatu wawancara ia mengatakan ” We suffer much more than any other
internet company in the world. China not even connected to the internet”. Jack
Ma juga berusaha keras meyakinkan investornya tentang langkah ini, beberapa
kali ia mengatakan bahwa “produk didesain bukan untuk investor, tetapi untuk
customer”.
Melalui press releasenya tanggal 19
Oktober 2005, Jack Ma memperpanjang masa free service Taobao yang seharusnya
berakhir tahun 2006, diperpanjang sampai 2008 sekaligus menantang Meg Whitman
CEO eBay: “Kami meminta eBay untuk melakukan apa yang benar untuk tahap
perkembangan e-commerce China dan
membuat layanan gratis bagi pembeli dan penjual di Cina.”
Meg Whitman menjawabnya pada hari
yang sama (19 Oktober 2005) dengan kalimat : “Free is not a business model“.
Apa yang dilakukan eBay dengan men-charge transaksi justru menunjukkan kekuatan
bisnis eBay di China yang tidak dapat dilakukan Taobao hari ini dengan
mengumumkan mereka akan memperpanjang free service untuk tiga tahun ke depan.
Namun pada 5 Januari 2006 eBay berubah pikiran dengan memberlakukan free charge
bagi tiap transaksinya kurang lebih mereka berubah pikiran: “free is a business
model”. 7 Januari 2006, Jack Ma mengatakan bahwa strategi free eBay Eachnet
terlambat diterapkan untuk membantu eBay mendapatkan kembali market sharenya. Jika
saja free strategy ini diterapkan 18 bulan sebelumnya, akan sangat sulit bagi
Taobao untuk berkembang. Taobao telah melewati eBay Eachnet menjadi C2C website
paling populer di China. Sebelum eBay Eachnet melaunch free strategy, Taobao
telah memiliki registered user 22 x dari eBay, gap ini melebar menjadi 24x
setelah eBay melaunch free services.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam penulisan ini dapat
disimpulkan semakin banyaknya bisnis online yang berkembang tentu tidak sedikit
perusahaan ataupun produsen yang melakukan pelanggaran. Untuk itu para pelaku
pelanggaran harus dapat ditindaklanjuti dengan tegas, seperti pemberian sanksi
agar tidak mengulangi kesalahannya, dan untuk para konsumen atau user
diharapkan kewaspadaan dalam melakukan pembelian online.
DAFTAR PUSTAKA
Andryana,
Septi. 2008. “COLLABORATIVE COMMERCE PADA
APLIKASI EDI (ELECTRONIC DATA
INTERCHANGE)”. Jurnal Basis Data, ICT Research Center UNAS. Vol.3, No.2
Harisno
& Pujadi, Tri. 2009. “E-BUSINESS DAN
E-COMMERCE SEBAGAI TREND TAKTIK
BARU PERUSAHAAN”. CommIT. Vol.3, No.2
Maidoni,
Fardinal., Lestari, Endang., Putra, Apriansyah. 2010. “PENERAPAN MODEL B2B PADA SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB (STUDI
KASUS PT SEMEN BATURAJA PERSERO)”. Jurnal
Sistem Informasi (JSI). Vol.2, No.1
Pradana,
Mahir. 2015. “KLASIFIKASI JENIS-JENIS
BISNIS E-COMMERCE DI INDONESIA”. Jurnal
Neo-bis. Vol9, No.2
Thousani,
Hafizhan Frima. 2015. “UPAYA PENGEMBANGAN
E-BUSINESS DALAM PEMASARAN
PRODUK SECARA INTERNASIONAL”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.23,
No.1
Sumber
lain:
Komentar
Posting Komentar