Tugas Ilmu Budaya Dasar

Nama : Maya Nursakinah
NPM  : 16214507
Kelas : 1EA28

1. Perbedaan kebudayaan Nasional dengan kebudayaan Internasional.
  • Budaya Nasional : budaya yang dihasilkan oleh masyarakat bangsa tersebut sejak zaman dahulu hingga kini sebagai suatu karya yang dibanggakan yang memiliki kekhasan bangsa tersebut dan memberi identitas warga, serta menciptakan suatu jati diri bangsa yang kuat. Kebudayaan Nasional Indonesia secara hakiki terdiri dari semua budaya yang terdapat dalam wilayah Republik Indonesia. 
  • Budaya Internasional : budaya yang dibawa dari luar yang pekembangannya terus mengikuti zaman/modernisasi, yang sudah familiar diberbagai kalangan di Indonesia.

2. Cara untuk melestarikan suatu budaya Indonesia agar tidak punah
  • Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri.
  • Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik-baiknya.
  • Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik-baiknya.
  • Mewariskan kebudayaan daerah masing-masing kepada generasi penerus / generasi muda.
  • Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar-benarnya dan seadil-adilnya.
  • Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia.
  • Pemerintah harus Menghak-patenkan kebudayaan-kebudayaan di Indonesia.

3. Mengapa pulau Bali lebih sering dikunjungi oleh wisatawan asing? 
Pulau Bali memang sangat terkenal di Dunia khususnya kalangan wisatawan asing, karena pulau Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Adapun daya tarik Pulau Bali yaitu :

  • Pantai

Sebagian besar wisatawan yang berkunjung ke Bali, nomor satu yang dikunjungi adalah pantainya. Bali memiliki banyak pantai dan semuanya sangat indah. Pantai di Bali selain digunakan berjemur oleh para turis-turis asing, banyak juga yang menggunakan ombak di pantai untuk surfing atau selancar air karena pantai di Bali terkenal dengan ombaknya yang lumayan besar.

  • Bangunan 


Hampir seluruh rumah dan bangunan memiliki ciri khas pulau itu. Bila mengunjungi pulau Bali, bisa dilihat di depan setiap rumah pasti memiliki gapura dengan ukiran khas Bali. Dan pulau ini memiliki banyak pura yang sampai sekarang sering dan rutin digunakan untuk upacara keagamaan umat Hindu. Yang unik disini, kita tidak akan melihat bangunan pencakar langit dengan jumlah lantai mencapai puluhan karena di Bali ada peraturan mengenai mendirikan bangunan yaitu, bangunan tidak boleh lebih tinggi dari tinggi pohon kelapa atau tinggi Pura Agung Besakih.

  • Budaya


Bali merupakan tempat di Indonesia yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan asing. Meskipun demikian budaya dan adat istiadat di Bali tidak luntur sedikitpun oleh arus para wisatawan yang modern ini. Di setiap sudut kota di pulau Bali, pasti kalian banyak menemui nuansa budaya yang begitu kental, seperti sesajen yang ada di setiap rumah, tarian tradisional seperti tari Kecak yang rutin dipertontonkan pada para wisatawan, dan banyak lagi.

  • Upacara Keagamaan


Masyarakat Bali masih memegang teguh upacara keagamaannya sampai sekarang. Dan ini yang menjadikan daya tarik lain pulau Dewata. Upacara keagamaan seperti Kuningan dan Galungan merupakan contoh dari budaya yang masih lesatari sampai saat ini dan banyak wisatawan yang tertarik dengan ini. Ada juga Hari Raya Nyepi, yaitu pada hari raya ini seluruh aktivitas perekonomian di Bali berhenti total, seperti toko, mall, pelabuhan, penerbangan, uniknya semua yang berada di pulau itu mematuhinya bahkan pra turis asing.

  • Keramahtamahan Warga


Penduduk Bali terkenal sebagai warga yang ramah. Kalau kita menemui kesulitan pasti dengan senang hati warga Bali akan membantunya.

4. Budaya yang terdapat pada Pulau Bali
Bila bicara tentang kebudayaan yang ada di pulau Bali tentu cukup banyak, disini saya akan menjelaskan beberapa kebudayaan yang ada di Pulau Dewata ini. Berikut beberapa kebudayaan yang ada di Pulau Bali:
  • Hari Raya Galungan

Galungan adalah hari kemenangan Dharma melawan Adharma yaitu pemujaan terjadinya kemenangan kebenaran atas ketidakbenaran dengan restu Sang Hyang Widhi Wasa. Galungan diadakan kira 210 hari sekali pada hari Rabu Kliwon Wuku Dungulan. Kata "Galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuno yang mempunyai arti “menang” Galungan mempunyai arti yang sama juga dengan “Dungulan”, yang juga berarti menang. Oleh karena itu di Jawa, wuku yang ke 11 disebut “Wuku Galungan” dan di Bali disebut dengan “Wuku Dungulan”. Kedua nama itu berbeda namun artinya tetap sama.

  • Hari Raya Kuningan

Hari Raya Kuningan diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Bali tepatnya pada Saniscara Kliwon Wuku Kuningan. (1 bulan dalam kalender Bali = 35 hari). Hari raya Kuningan adalah rangkaian upacara Galungan, 10 hari sebelum Kuningan. Ada beberapa perlengkapan Hari Kuningan yang khas yaitu: Endongan sebagai simbol persembahan kepada Hyang Widhi. Tamyang sebagai simbol penolak malabahaya. Kolem sebagai simbol tempat peristirahatan hyang Widhi, para Dewa dan leluhur.

  • Hari Raya Nyepi

Hari Raya Nyepi merupakan hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun BaruSaka. Dimana pada hari ini umat hindu melakukan amati geni yaitu mengadakan Samadhi pembersihan diri lahir batin. Pembersihan atas segala dosa yang sudah diperbuat selama hidup di dunia  dan memohon pada yang Maha Kuasa agar diberikan kekuatan untuk bisa menjalankan kehidupan yang lebih baik dimasa mendatang . Hari Raya Nyepi jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang diyakini saat baik untuk mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa dan dipercayai merupakan hari penyucian para dewa yang berada dipusat samudra yang akan datang kedunia dengan membawa air kehidupan (amarta ) untuk kesejahteraan manusia dan umat hindu didunia.

  • Hari Raya Pagerwesi
Hari Raya Pagerwesi ini jatuh tiap 6 bulan ( 210 hari ) pada Rabu Kliwon Shita, Pagerwesi juga termasuk rerainan gumi, artinya hari raya untuk semua masyarakat, baik pendeta maupun rohaniawan. Hari Pagerwesi yaitu hari yang di khususkan untuk memagari jiwa dalam peyucian diri untuk dapat menerima kemuliaan dan berkah dari Sanghyang Pramesti Guru . (Tuhan Yang Maha Pencipta).


Pagerwesi mempunyai arti Pagar dari Besi. Ini melambangkan Segala sesuatu yang dipagari akan terlihat kokoh dan kuat atau dalam pengertian lain, sesuatu yang bernilai tinggi jangan sampai mendapat gangguan apa lagi dirusak. Bagi umat Hindu Hari Raya Pagerwesi dalam bahasa Bali-nya disebut magehang awak, Sanghyang Pramesti Guru dengan nama lain Dewa Siwa adalah manifestasi Tuhan yang di percaya menjadi gurunya manusia dan alam semesta ini juga yakini dapat menghapus segala hal hal yang buruk dalam diri manusia.


  • Mekotek

Upacara Mekotek dilaksanakan dengan tujuan memohon keselamatan. Upacara yang juga di kenal dengan istilah ngerebek. Mekotek ini adalah warisan leluhur, adat budaya dan tradisi yang secara turun temurun terus dilakukan umat Hindu di Bali.


Mekotek sendiri diambil dari kata tek-tek yang merupakan bunyi kayu yang diadu satu sama lain sehingga menimbulkan bunyi. Perayaan upacara Mekotek selalu dilakukan oleh warga Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada setiap Hari Raya Kuningan. Selain sebagai simbol kemenangan, Mekotek juga merupakan upaya untuk menolak bala yang pernah menimpa desa puluhan tahun lalu.

  • Ogoh-Ogoh

"Ogoh-Ogoh" merupakan karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian "Bhuta Kala" dan sudah menjadi ikon ritual yang secara tradisi sangat penting dalam penyambutan Hari Raya Nyepi atau Tahun Baru Saka. Seluruh umat Hindu Dharma akan bersukaria menyambut kehadiran tahun baru itu dengan mengarak-arakan "ogoh-ogoh" yang dibarengi dengan perenungan tentang yang telah terjadi dan sudah dilakukan selama ini.


Pada saat "Pangrupukan" atau sehari menjelang Hari Raya Nyepi, peristiwa dan prosesinya setiap tahunnya sama yaitu pada setiap Banjar (pemangku adat setingkat Kelurahan) di Bali akan berlomba dalam hal membuat "ogoh-ogoh" semenarik mungkin. Bila pembuatannya lebih bernilai seni, rumit, dan lebih mutakhir, maka "ogoh-ogoh" itu diharapkan bisa menaikkan martabat Banjar yang membuatnya.

  • Upacara Potong Gigi

Upacara Potong Gigi mengandung arti pembersihan sifat buruk yang ada pada diri manusia. Potong gigi dalam bahasa Bali Mepandes bisa juga disebut Matatah atau Mesanggih, dimana 6 buah taring yang ada di deretan gigi atas dikikir atau ratakan, upacara ini merupakan satu kewajiban, adat istiadat dan kebudayaan yang masih terus dilakukan oleh umat Hindu di Bali secara turun temurun sampai saat ini.


Upacara ini dianggap sakral dan diperuntukan bagi anak anak yang mulai beranjak dewasa, dimana bagi anak perempuan yang telah datang bulan atau mensturasi, sedangkan bagi anak laki laki telah memasuki masa akil baliq atau suaranya telah berubah, dengan upacara ini juga anak anak dihantarkan ke suatu kehidupan yang mendewasakan diri mereka yang di sebut juga niskala.



Referensi :
http://riniraihan.wordpress.com/2012/09/30/identifikasi-budaya-lokal-nasional-dan-universal/
http://www.cpuik.com/2013/08/pengertian-dan-penjelasan-kebudayaan.html
http://balibackpacker.blogspot.com/2012/09/daya-tarik-pulau-bali.html
http://www.wisatadewata.com/article/adat-kebudayaan

Komentar

  1. Best Casino Restaurants in Miami, FL - MapyRO
    Featured Hotels · 1. 경상남도 출장안마 Del Sol · 2. 충주 출장마사지 Nobu · 3. 포천 출장샵 The Venetian · 4. Tuscany · 5. The Cosmopolitan · 6. The Palazzo. · 7. Bellagio · 8. 제주 출장마사지 The 광주광역 출장샵 Spa at

    BalasHapus

Posting Komentar